Antara Syukur dan Nikmat

Pernahkah kita berfikir?
Ketika kita memohon kekuatan, Allah memberikan kesulitan agar kita menjadi kuat
Ketika kita memohon kebijaksanaan, Allah memberikan masalah untuk kita pecahkan
Ketika kita memohon kesejahteraan, Allah memberikan kita akal untuk berfikir
Ketika kita memohon keberanian, Allah memberikan kondisi bahaya untuk kita atasi
Ketika kita memohon bantuan, Allah memberikan kita kesempatan
Kita tidak pernah menerima apa yang kita minta, tetapi kita menerima apa yang kita butuhkan
Pernahkah kita bersyukur akan semua itu? 

Biarkan Allah Membantu


Seringkali dalam menghadapi suatu masalah, kita merasa mentok dalam menyelesaikan masalah tersebut. Begitu juga saat kita ingin membuat rencana dalam mencapai tujuan, sering kali kita mentok dengan cara-cara atau ide-ide yang harus kita lakukan. Akhirnya karena kebingungan ini, seringkali menurunkan motivasi kita dan akhirnya membuat kita menyerah.
Namun saat kita bertemu kondisi seperti, (kemungkinan Anda bertemu dengan kondisi seperti ini besar sekali), jangan dulu menyerah. Sebab kita masih punya Allah. Bukankah Allah akan menolong kita? Bukankah Allah akan membantu kita? Bukankah Allah Maha Mengetahui? Jika demikian, biarkan Allah membantu kita. Jika kita sudah berpupaya dan berpikir keras namun belum menemukan jawaban, biarkan Allah yang akan memberi petunjuk kepada kita.
Sebenarnya, solusi itu ada, ide-ide yang kita butuhkan ada, namun kita belum menemukannya. Saat Anda mentok, biarkan Allah menunjukan ide-ide tersebut kepada kita dengan jalan kita bertawakal. Namun yang namanya bertawakan bukan berarti kita melupakannya, kita tetap harus mengingatnya, harus tetap berusaha sambil memohon kepada Allah agar membantu bagaimana kita mencari ide-ide yang kita butuhkan.
Belum ada ide belum tentu tujuan kita tercapai. Kerjakan saja yang ada dihadapan kita. Ide apa yang sudah ada, rencana apa yang sudah ada, maka lakukanlah. Jika Anda hanya memiliki rencana satu tindakan, lakukanlah. Jangan menunggu akan muncul ide-ide yang lengkap untuk menyelesaikan masalah atau mewujudkan impian kita. Jika kita sudah bertindak sekecil apa pun, insya Allah tindakan selanjutnya akan kita ketahui. Allah akan membantu kita menunjukannya.
Jika belum juga mendapatkan ide-ide yang bisa Anda lakukan. Maka masih ada dua ide yang sebenarnya bisa Anda lakukan. Yang pertama adalah visualisasikan tujuan Anda. Jika Anda menyelesaikan masalah, visualisaikan bahwa masalah tersebut sudah terselesaikan. Jika Anda sedang mewujudkan impian Anda, maka visualisasikan bahwa tujuan Anda sudah tercapai. Yang kedua ialah meminta informasi tentang masalah atau tujuan Anda kepada orang lain. Jika Anda tidak mengetahui siapa ahlinya, langkah yang bisa Anda lakukan ialah mencari siapa ahlinya, dengan cara bertanya juga. Jadi sementok apa pun Anda, setidaknya ada 2 hal yang bisa Anda lakukan yaitu visualisasi dan bertanya, termasuk bertanya kepada Allah.
Jadi jangan cepat menyerah, selalu ada jalan keluar, hanya saja kita belum menemukannya. Dan jika kita mau bergerak insya Allah kita akan mendapatkan ide-ide untuk mengatasi masalah atau mewujudkan impian Anda. Jika Anda benar-benar ingin menyelesaikan masalah atau meujudkan masalah, insya Allah, akan selalu ada jalan. Tetaplah bertindak, setidaknya visualisasi dan bertanya serta tawakal kepada Allah.




Mintalah Pertolongan Allah


Allah menciptakan manusia dengan segala keterbatasan dan kelemahannya disamping kelebihan dan kekuatannya. Kita harus memahami keterbatasan dan kelemahan ini agar kita menyadari akan kelemahan kita dan mampu mengatasi kelemahannya tersebut dan menjadikanya kemuliaan.
Sebagai makhluk, manusia lemah, manusia diciptakan dengan keterbatasan fisik dan akal. Fisik manusia tidak akan mampu menggerakan alam semesta ini dengan tenaganya, bahkan juga akal manusia dengan berbagai hasil teknologinya. Manusia sangat lemah dihadapan Allah sehingga diperlukan untuk meminta bantuan dan lindungan dari Allah SWT.

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS.4:28)
Kelemahan manusia lainnya ialah bodoh. Seperti apa yang difirmankan Allah,
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,” (QS.33:72)

Memikul amanat itu memerlukan ilmu dan pengamalan yang konsisten sehingga tidak mengkhianati amanat tersebut. Apabila manusia berilmu dan mampu mengamalkannya dengan istiqamah maka terlepas dari kezaliman dan kebodohan.
Oleh karena keterbatasan-keterbatasan tersebut, manusia meskipun memiliki berbagai kemuliaan, masih memerlukan Allah. Sungguh aneh jika ada manusia yang merasa bahwa ada urusan yang tidak memerlukan Allah, dengan kata lain tidak sejalan dengan apa yang digariskan oleh Allah. Padahal manusia itu lemah dan bodoh.
Sebagai makhluk lemah dan bodoh, sudah sewajarnya jika kita selalu meminta pentunjuk kepada Allah dan menjalankan semua petunjuk yang telah ada, yang telah tercantum dalam Al Quran dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Sungguh sombong manusia yang tidak memerlukan petunjuk-Nya atau mereka-rekanya sesuai dengan pikirannya sendiri.